Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai di IP2SIP Kendalpayak
Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) Kendalpayak, BRMP Aneka Kacang, melaksanakan kegiatan Uji Adaptasi Galur-Galur Harapan Kedelai Potensi Hasil Tinggi pada Selasa (30/9/25). Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi potensi hasil dari berbagai galur harapan kedelai yang diharapkan dapat menghasilkan varietas unggul baru untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Uji adaptasi ini dilaksanakan dengan menggunakan beberapa galur harapan, antara lain MIGO 1, MIGO 2, MIGO 3, MIGO 4, MIGO 5, MIGO 6, serta dua varietas pembanding yaitu DEGA 1 dan DERAP 1. Setiap perlakuan ditanam dengan rancangan acak kelompok yang diulang empat kali, menggunakan ukuran plot 2,5 m x 5,5 m dengan jarak tanam 40 cm x 30 cm. Pupuk dasar yang digunakan berupa pupuk kandang 2 ton/ha ditambah NPK 250 kg/ha.
Saat ini, tanaman kedelai di IP2SIP Kendalpayak telah memasuki umur 68 hari setelah tanam (HST). Kondisi pertanaman terlihat tumbuh baik dan seragam, menunjukkan perkembangan yang cukup menjanjikan. Beberapa galur harapan memperlihatkan performa vegetatif yang lebih menonjol dibandingkan varietas pembanding.
Selain di IP2SIP Kendalpayak, kegiatan uji adaptasi galur harapan kedelai ini juga dilaksanakan secara serentak di delapan daerah di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat adaptasi dan stabilitas hasil galur-galur harapan pada berbagai kondisi agroekosistem.
Penanggung jawab kegiatan, Dr. Titik Sundari, menyampaikan bahwa hasil pengamatan pada fase generatif ini akan sangat menentukan dalam menilai potensi hasil masing-masing galur. “Diharapkan dari kegiatan ini diperoleh calon varietas unggul baru kedelai dengan produktivitas tinggi, lebih tinggi dari varietas pembanding,” ujarnya.
Kegiatan uji adaptasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi penyediaan varietas kedelai unggul nasional, sekaligus mendukung upaya peningkatan produksi kedelai dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. — Sagitarius B. E.